3 Langkah Sederhana Mulai Bisnis dari Nol di Era Pandemi

Cartless.id– Pandemi covid-19 telah menyulitkan banyak pihak. Kehilangan pekerjaan dan menurunnya penghasilan menyebabkan orang harus memutar otak untuk dapat survive. Memulai bisnis bisa jadi alternative. Jangan pikirkan yang sulit didepan. Pikirkan saja bagaimana langkah sederhana mulai bisnis dari nol di era pandemi. Lalu… ACTION!
Banyak kendala yang pasti dipunyai banyak orang dalam memulai bisnis. Modal, skill, masih pemula, dan banyak tetek bengek lainnya. Tapi singkirkan itu semua. Gunakan apa yang melekat pada diri dan disekitar Anda. Mulai saja dan lakukan perbaikan sambil berjalan.
Bukankah bisnis adalah mengenai untung dan rugi? Kalau tidak untung, ya rugi. Kalau rugi, bangkit lagi dan evaluasi. Kalau ada untung, putar lagi bisnisnya jadi besar.
Berikut beberapa langkah sederhana dari yang pernah saya lakukan hingga mendapat konsumen pertama dan disesuaikan pada era pandemi sekarang ini.
3 Langkah Sederhana Mulai Bisnis dari Nol di Era Pandemi
1. Tentukan Produk atau Jasa yang Ingin di-Jual
Bisnis adalah mengenai menjual. Anda tidak bisa berbisnis kalau Anda tidak bisa menjual. Terus terang saja. Tapi tidak semua orang suka jualan bukan? Namun tenang saja, seiring waktu berjalan semua bisa dipelajari. Nyemplung saja ibaratnya. Seperti saya dahulu 🙂
Riset pasar secara mendalam apa yang orang paling butuhkan di masa pandemi beserta produk turunannya. Jika sudah banyak pemainnya, buat produk Anda lebih spesifik dan berbeda dari lainnya sehingga mempunyai nilai tambah/value added).
Namun produk atau jasa yang dijual harus sesuai dengan minat atau niche Anda. Minimal nyerempet-nyerempet. Sehingga Anda benar-benar kuasai produk atau jasa yang akan Anda jual. Andapun tidak akan pernah merasa lelah untuk melakukannya.
Baca : 10 Panduan Efektif Mengubah Hobby Menjadi Bisnis Potensial
Jadi, untuk menentukan produk atau jasa yang ingin dijual perhatikan 2 hal ini :
- Riset pasar secara mendalam
- Produk atau jasa sebaiknya sesuatu yang dikuasai
SOLUSI LAIN :
Balik lagi ke atas. Jika Anda benar-benar sulit untuk menjual sesuatu, pikirkan skill apa yang paling dikuasai. Anda bisa menjual dari belakang meja saat ini tanpa bertemu konsumen dan tanpa mempunyai produk sendiri (dropship), karena yang Anda perlukan hanya jaringan internet, smartphone dan sabar menjelaskan.
Atau jika mempunyai keahlian menulis Anda bisa membuat Blog (monetisasi blog). Potensi penghasilan yang bisa didapat dari monetisasi blog sangat beragam, seperti dari : fee afiliasi, space ruang iklan, google adsense, atau artikel berbayar mengenai ulasan suatu brand produk atau jasa.
Intinya jika tidak menjual produk atau jasa sendiri, pikirkan skill apa yang Anda punya dan yakinlah bahwa itu bisa dijual!
Baca juga :
- 14 Produk dan Jasa Berpotensi Laris Manis di Masa Pandemi
- 10+ Ide Bisnis Kecil Cocok di Masa Pandemi 2020-2021
- 45 Ide Bisnis Mendapatkan Penghasilan Tambahan di Masa Sulit
2. Buat Kemasan (Packaging) Produk atau Jasa Semenarik Mungkin
Kesan pertama muncul dari pandangan pertama. Buat produk atau tampilan jasa Anda menarik calon konsumen (eye catching!).
Jujur saja, jika ada 2 buah produk tahu goreng misalnya. Yang satu hanya dikemas dalam plastic polos. Sedangkan satunya dikemas di sebuah box karton berwarna dengan nama brand di kotaknya. Saya akan pilih yang di dalam box. Saya akan pegang kotaknya dan tanya harganya tanpa mencoba lebih dahulu rasanya.
Setelah itu baru saya tanya produk yang satu lagi yang dikemas dalam plastic polos. Lalu kemudian ada keputusan membeli. Jika harga lebih mahal yang dibox, saya akan tetap beli tahu goreng yang di box tersebut karena kemasan menarik, terlihat hygienis dan serius menjual.
Hal ini berlaku juga untuk produk atau jasa lainnya. Kesan pertama yang muncul dari packaging adalah penting dan ini menyangkut selera konsumen. Untuk itu kemas produk Anda didalam packaging yang semenarik mungkin berikut konten-konten untuk promosi digital nantinya.
Begitupun jika menjual jasa. Buatlah konten-konten yang menarik dari layanan jasa Anda sebagai bahan jualan dan tempatkan itu di dalam website Anda, social media, dan marketplace toko online.
Apalagi jika menjual produk atau jasa di dunia maya (internet). Calon konsumen hanya bisa melihat produk lewat layar smartphone atau laptop tanpa bisa merasakan produk atau layanan secara fisik.
Jika ada dua produk yang sama dalam satu kategori di sebuah marketplace, pasti lebih dahulu akan dipilih yang kemasan dan foto produknya menarik, mengkliknya, dan calon konsumen akan langsung membeli atau menghubungi penjualnya.
Buatlah sampel produk terlebih dahulu dan test produk tersebut dengan dicoba ke keluarga, tetangga atau kerabat terdekat atau menjualnya langsung ke konsumen. Lihat respon mereka dan lakukan perbaikan seperlu mungkin.
Jadi, agar calon konsumen lebih cepat dalam membuat keputusan membeli buatlah packaging produk atau konten layanan Anda semenarik mungkin (kesan pertama, eye catching!)
SOLUSI LAIN :
Jika tidak bisa dikemas dengan packaging karena kendala biaya misalnya, buatlah tampilan produk dengan foto resolusi tinggi disertai dengan spesifikasi produk atau jasa yang memberi nilai tambah bagi konsumen.
Baca juga : 3 Cara Paling Sederhana Posting Konten Berkualitas dan Menarik
3. Promosikan via Digital Marketing
Kenapa via digital marketing? Karena memang sudah jamannya, apalagi di masa pandemi covid-19. Orang saling menghindar dan jaga jarak. Belanja online menjadi satu solusi. Jika tidak menguasai Anda akan tergerus. Jutaan calon konsumen Anda semua sudah terhubung dengan smartphone dan internet.
Data terakhir 2018 pengguna smartphone dan internet di Indonesia menurut BPS adalah hampir mencapai 40% atau sekitar 95,2 juta pengguna (source:BPS). Itu berarti pasar Anda sangat luas dicapai bila dipromosikan via digital marketing.

Selain itu jawabannya mengapa via Digital Marketing adalah :
- Biaya bisa ditekan murah terlebih dahulu bahkan promosi gratis tanpa modal. (Lebih besar modal Anda, lebih besar dampaknya; misal: via iklan”),
- Calon konsumen tertarget, dan
- Efektif dan efisien,
Promosi dan Marketing Gratis; bisa dengan berjualan via Whatsapp, Facebook, dan Instagram. Lebih bagus buat akun di sosmed dengan nama brand produk atau layanan Anda dan tampilkan gambar produk serta spesifikasinya.
Calon Konsumen Tertarget; karena Anda bisa mensetting jualan produk atau jasa Anda langsung kepada target konsumen. Jenis orang seperti apa, usianya, lingkungan atau daerah pasar tertarget dan custom market lainnya. Anda bisa mensettingnya di Facebook.Ads atau Instagram.Ads kepada konsumen tertarget.
Efektif dan Efisien (tepat sasaran); karena Anda bisa menjangkau jutaan calon konsumen tanpa perlu mengeluarkan banyak biaya untuk tenaga marketing. Caranya dengan membuat website sendiri yang berisi spesifikasi produk atau portofolio layanan jasa Anda. Bisa membuat sendiri gratis atau membeli hosting dengan nama domain sendiri. Selain itu tambahkan dengan membuat toko online di marketplace seperti Tokopedia, Shopee dan Bukalapak.
SOLUSI LAIN :
Biasanya kendala ada pada biaya seperti pembuatan website atau biaya iklan via facebook dan Instagram. Anda bisa mensiasatinya dengan promosi jualan terlebih dahulu via akun social media dengan sering mengupdate facebook status, whatsapp status atau mengupdate Instagram dengan produk atau jasa jualan Anda.
Baca juga :
- Promosikan Website Anda dengan 8 Cara Gratis Ini, Mudah & Jitu!
- Cara Memaksimalkan Internet & Media Sosial Sebagai Alat Promosi Bisnis Online
4. ACTION!
Lho..! koq ada langkah ke-4?, kan judulnya cuma 3 langkah? Iya benar sekali. Tidak ada langkah ke-4, 5, 6, dst… (langkah selanjutnya itu adalah evaluasi tanpa henti alias perbaikan terus-menerus + inovasi).
Langkah ACTION! Ini justru yang paling penting. Anda mulai sekarang dan jalankan. Seperti yang dikatakan alm.Bob Sadino: “bisnis itu dijalankan, bukan untuk didiskusikan atau dibicarakan”
Semoga bermanfaat! 🙂
- 10 Latihan Sederhana di Rumah Agar Tubuhmu Tetap Fit dan Bugar - 18 November 2020
- Cara Merubah Rumah Bagai Resort Liburan Kala #DiRumahAja - 5 November 2020
- 3 Cara Menentukan Sepeda yang Paling Cocok Sebelum Membeli - 31 Oktober 2020